AUSTRALIA — Menurut Profesor nutrisi dan dietetik dari University of Newcastle, Claire Collins, yang menulis artikel terkait di The Conversation, kentut yang tertahan bisa menyebabkan perut kembung.
Sejumlah gas bisa terserap kembali ke dalam sirkulasi, dan dihembuskan saat bernafas dalam-dalam. Menahan kentut terlalu lama berarti membiarkan terjadi penumpukan gas pada usus dan setelahnya justru bisa terjadi kentut yang tidak terkendali yang keluar dari mulut.
Terdapat karya ilmiah lain dari tahun 2010 yang mendukung hipotesis Collins untuk tidak menahan kentut, menyebut terdapat metana, hidrogen sulfida, dan gas lainnya yang diproduksi di saluran usus dan dikeluarkan sebagai kentut. Dengan menahan gas-gas tersebut, makan akan menyebabkan sendawa, perut kembung, bahkan nyeri.
Bahkan kebiasaan menahan kentut bisa menyebabkan divertikulitis, dimana kantong kecil muncul dan berkembang di dalam lapisan usus, yang kemudian bisa meradang.
SOURCES: The Conversation, Mirror
Subscribe to TomoNews ►►
-------------------------------------------------------------
TomoNews adalah sumber berita nyata terbaik. Kami meliputi cerita paling lucu, paling gila dan paling banyak dibicarakan di internet. Cara penyampaian kami apa adanya dan tidak mengenal batas tertentu. Jika Anda tertawa, maka kami juga sedang tertawa. Jika Anda marah, kami pun sedang marah. Kami menyampaikan berita apa adanya. Dan karena kami juga dapat menganimasikan cerita, TomoNews memberikan Anda berita yang belum pernah Anda lihat sebelumnya.
Saksikan Kompilasi Video TomoNews - Belum puas menonton TomoNews? Playlist ini tepat untukmu! Saksikan video terbaru tiap hari
Kismis: Kisah Misteri - Suka dengan seri horor Kismis di TomoNews Indonesia. Mainkan playlist ini untuk kisah misteri terbaik di TomoNews
Dunia Hewan - Tonton video ular, buaya, harimau dan satwa lainnya dari seluruh dunia
Relationship: Berita tentang kisah pasangan unik - Suka melihat kisah romantis yang unik bin aneh? Playlist ini bisa menjadi pilihan tontonan anda
Dapatkan update terbaru TomoNews Indonesia di sosial media kami!
Like TomoNews on Facebook:
Follow us on Twitter: @tomonewsus
Sejumlah gas bisa terserap kembali ke dalam sirkulasi, dan dihembuskan saat bernafas dalam-dalam. Menahan kentut terlalu lama berarti membiarkan terjadi penumpukan gas pada usus dan setelahnya justru bisa terjadi kentut yang tidak terkendali yang keluar dari mulut.
Terdapat karya ilmiah lain dari tahun 2010 yang mendukung hipotesis Collins untuk tidak menahan kentut, menyebut terdapat metana, hidrogen sulfida, dan gas lainnya yang diproduksi di saluran usus dan dikeluarkan sebagai kentut. Dengan menahan gas-gas tersebut, makan akan menyebabkan sendawa, perut kembung, bahkan nyeri.
Bahkan kebiasaan menahan kentut bisa menyebabkan divertikulitis, dimana kantong kecil muncul dan berkembang di dalam lapisan usus, yang kemudian bisa meradang.
SOURCES: The Conversation, Mirror
Subscribe to TomoNews ►►
-------------------------------------------------------------
TomoNews adalah sumber berita nyata terbaik. Kami meliputi cerita paling lucu, paling gila dan paling banyak dibicarakan di internet. Cara penyampaian kami apa adanya dan tidak mengenal batas tertentu. Jika Anda tertawa, maka kami juga sedang tertawa. Jika Anda marah, kami pun sedang marah. Kami menyampaikan berita apa adanya. Dan karena kami juga dapat menganimasikan cerita, TomoNews memberikan Anda berita yang belum pernah Anda lihat sebelumnya.
Saksikan Kompilasi Video TomoNews - Belum puas menonton TomoNews? Playlist ini tepat untukmu! Saksikan video terbaru tiap hari
Kismis: Kisah Misteri - Suka dengan seri horor Kismis di TomoNews Indonesia. Mainkan playlist ini untuk kisah misteri terbaik di TomoNews
Dunia Hewan - Tonton video ular, buaya, harimau dan satwa lainnya dari seluruh dunia
Relationship: Berita tentang kisah pasangan unik - Suka melihat kisah romantis yang unik bin aneh? Playlist ini bisa menjadi pilihan tontonan anda
Dapatkan update terbaru TomoNews Indonesia di sosial media kami!
Like TomoNews on Facebook:
Follow us on Twitter: @tomonewsus
- Category
- Berita - News
Sign in or sign up to post comments.
Be the first to comment