Write For Us

'Demo anarkis' dan 'brutalitas polisi' dalam aksi tolak Omnibus Law - BBC News Indonesia

E-Commerce Solutions SEO Solutions Marketing Solutions
51 Views
Published
Pemerintah menuding demo menolak Undang-Undang Cipta Kerja di berbagai kota pada Selasa-Kamis (06-18/10) lalu 'ditunggangi' serta sarat dengan aksi 'anarkis'. Akibatnya, ribuan orang ditangkap, meski sebagian besar kini sudah dibebaskan.

Namun di lapangan, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengungkap adanya kekerasan yang dilakukan polisi kepada pendemo.

"Kalau sudah ditangkap, mengapa harus dipukuli," kata Asfinawati, Direktur YLBHI. “Sedang orasi, tidak melakukan apapun, tiba-tiba disemprot gas air mata,” ia menambahkan.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyebut demonstrasi terjadi karena “dilatarbelakangi oleh disinformasi mengenai substansi dari undang-undang [Cipta Kerja] dan hoaks di media sosial”.

Koreksi: Undang-Undang Cipta Kerja disahkan DPR pada 5 Oktober 2020 sore.

Video produksi: Dwiki Marta dan Silvano Hajid
Kontributor: Nanda Fachriza Batubara (Medan), Yuli Saputra, Dicky Nawazaki (Bandung)

===========

Berlangganan channel ini di: https://bit.ly/2Mkg9hY
Instagram: https://www.instagram.com/bbcindonesia/
Twitter: https://twitter.com/BBCIndonesia
Facebook: https://www.facebook.com/BBCNewsIndonesia/

#bbcindonesia #UUCiptaKerja #UUCiptaker #OmnibusLaw #demonstrasi #buruh
Category
Berita - News
Tags
BBC Indonesia, bbcindonesia, berita terbaru
Sign in or sign up to post comments.
Be the first to comment