Drama! Bali United vs Persija , the League Stops Repeatedly
Kemenangan Persija Jakarta atas Bali United dirusak oleh beberapa insiden di lapangan pertandingan. Di awali dari insiden menyalanya flare dan kembang api.
Tribun Stadion Kapten I Wayan Dipta menjadi pusat perhatian usai menyalanya flare di bagian utara. Menyalanya flare setelah Persija membuat gol cepat di laga yang baru berumur tujuh menit.
Akibatnya, wasit memberhentikan laga, bahkan sampai tiga kali di mana waktu baru berumur 30 menit. Menyalanya flare kemungkinan besar menjadi bukti kekecewaan suporter Bali United karena merosotnya penampilan Bali United yang terhitung sudah mengalami kekalahan keempatnya.
Selanjutnya di babak kedua, Serdadu Tridatu makin kewalahan karena Persija mencetak gol keduanya melalui Marco Simic di menit ke-84. Insiden kembali terjadi, pemain tim tuan rumah melakukan protes untuk meminta penalti di menit ke-89 setelah bek Persija, Maman Abdurahman dianggap melakukan handball di kotak penalti.
Namun wasit tidak memberikan hadiah penalti. Laga makin panas setelah Stefano Lilipaly mencetak gol dan skor berubah menjadi 2-1. Lagi-lagi laga berhenti, Persija melakukan protes keras karena kesal dengan wasit yang belum juga menghentikan laga ketika sudah memasuki menit ke-100.
Laga dilanjutkan di menit ke-104 dan akhirnya kemenangan 2-1 untuk Persija berakhir di menit ke-102. Pemain dan ofisial tim Bali United sempat melakukan protest keras, diduga kesal karena tidak mendapat informasi terkait sisa waktu.
SportOne hadir buat kalian pencinta olahraga, membahas fakta unik, sejarah, sesuatu yang menarik dan informatif.
Dilengkapi dengan diskusi bersama narasumber olahraga serta analisa terbaik untuk referensi kalian para pecinta dunia olahraga!
Terima Kasih banyak yang udah selalu nonton dan support kita!!
Jangan lupa buat Subscribe! Like dan Share ya!
Salam SportOne!!
Kemenangan Persija Jakarta atas Bali United dirusak oleh beberapa insiden di lapangan pertandingan. Di awali dari insiden menyalanya flare dan kembang api.
Tribun Stadion Kapten I Wayan Dipta menjadi pusat perhatian usai menyalanya flare di bagian utara. Menyalanya flare setelah Persija membuat gol cepat di laga yang baru berumur tujuh menit.
Akibatnya, wasit memberhentikan laga, bahkan sampai tiga kali di mana waktu baru berumur 30 menit. Menyalanya flare kemungkinan besar menjadi bukti kekecewaan suporter Bali United karena merosotnya penampilan Bali United yang terhitung sudah mengalami kekalahan keempatnya.
Selanjutnya di babak kedua, Serdadu Tridatu makin kewalahan karena Persija mencetak gol keduanya melalui Marco Simic di menit ke-84. Insiden kembali terjadi, pemain tim tuan rumah melakukan protes untuk meminta penalti di menit ke-89 setelah bek Persija, Maman Abdurahman dianggap melakukan handball di kotak penalti.
Namun wasit tidak memberikan hadiah penalti. Laga makin panas setelah Stefano Lilipaly mencetak gol dan skor berubah menjadi 2-1. Lagi-lagi laga berhenti, Persija melakukan protes keras karena kesal dengan wasit yang belum juga menghentikan laga ketika sudah memasuki menit ke-100.
Laga dilanjutkan di menit ke-104 dan akhirnya kemenangan 2-1 untuk Persija berakhir di menit ke-102. Pemain dan ofisial tim Bali United sempat melakukan protest keras, diduga kesal karena tidak mendapat informasi terkait sisa waktu.
SportOne hadir buat kalian pencinta olahraga, membahas fakta unik, sejarah, sesuatu yang menarik dan informatif.
Dilengkapi dengan diskusi bersama narasumber olahraga serta analisa terbaik untuk referensi kalian para pecinta dunia olahraga!
Terima Kasih banyak yang udah selalu nonton dan support kita!!
Jangan lupa buat Subscribe! Like dan Share ya!
Salam SportOne!!
- Category
- Sukan - Sports
Sign in or sign up to post comments.
Be the first to comment