Beberapa hari lalu aku pergi ke suatu tempat untuk nyari buku notes. Kalo udah gini, itu tandanya bentar lagi aku akan syuting.
Aku terbiasa tulis dan coret-coret konsepnya di buku notes yang bakal aku bawa sepanjang syuting berlangsung.
Syarat yang harus dipenuhi dalam memilih buku notes adalah lucu dan unik. Kenapa begitu? Supaya aku semangat buat nulis dan bacanya hahaha.
Di tengah kesibukanku mencari buku notes, tiba-tiba ada seorang pemuda nyamperin aku dengan penuh antusias.
“Kak Riaaa!!! Ini beneran Kak Ria, kan?”
Asli, suara dia bikin aku kaget dan deg-deg-an. Tapi aku berusaha untuk jawab dengan nada santai, “Halooo...”
Setelah sapaan itu, dia mulai cerita tentang awal mula dia ikutin videoku — yang kemudian berubah jadi rutinitas setiap sore untuk nonton videonya. Terus berlanjut cek postingan aku di Instagram sebelum tidur (meski aku gak posting rutin setiap hari)
Tau gak apa yang bikin aku kaget banget?
Dia hafal foto beserta isi caption Instagram aku dong! OMG.
Seketika aku langsung berkaca pada diriku sendiri.
Aku bergumam dalam hati, “Ya ampun, aku aja gak ingat caption dari setiap postingan GDragon di Instagram. Cowo ini hebat sekali!”
Kemudian sebelum pamit, dia tanya gini ke aku, “Kak, kalo aku punya konsep yang belum pernah orang lain bikin, Kakak mau gak collab sama aku? Aku jamin video ini pasti viral banget dan ditonton banyak orang.”
Aku terdiam cukup lama. Otak random berdiskusi dengan Batin Tanpa Julukan-ku.
Otak Random:
“Sepertinya kamu harus terima ajakannya. Kamu harus berhutang budi.”
Batin Tanpa Julukan:
“Aku rasa balas hutang budi gak harus dengan cara kayak gitu deh.”
Otak Random:
“Kamu tau ada berapa banyak pendukung yang ngelakuin hal sedetail itu untukmu? Tidak banyak! Jangan mengecewakannya.”
“AARRGGGGHH. STOP. Biarkan aku berpikir dengan tenang”, teriakku. Otak Random dan Batin Tanpa Julukan pun terdiam.
Setelah berpikir jernih dan matang, aku jawab, “Maaf yah, meski mungkin konsep kamu sifatnya positif tapi aku agak kurang nyaman dengan pemikiran awal kamu tentang viral dan views karena bukan itu yang aku cari. Dan gak akan pernah itu.”
Raut mukanya berubah jadi sedih, “Karena aku bukan Youtuber terkenal yah, Kak?”
OMG.
“Aku rasa dengan segala hal yang kamu lakukan untukku hingga saat ini, harusnya itu membuatmu sedikit memahamiku. Apa mungkin aku gak terima ajakan kamu karena bukan youtuber terkenal? Kamu yakin dengan pernyataanmu itu?”
Kemudian dia terdiam cukup lama sampai akhirnya berkata, “Aku mau sukses seperti Kakak. Makanya aku pikir kalo bisa collab sama kakak, pasti itu akan sangat membantuku.”
Aku sangat mengerti akan hal ini. Ketika kita ingin jadi orang sukses tapi kita gak tau apa yang harus kita lakukan untuk mencapainya. Aku sangat familiar dengan situasi itu karena aku pernah ada di situ dan kadang masih bertemu dengan situasi kayak gitu.
Lalu aku jawab, “Kamu tau kan seberapa kagum aku sama GDragon? Aku bahkan punya impian untuk kolaborasi dengannya suatu saat nanti. Tapi itu gak mudah. Makanya untuk bisa sampai di tahap itu, banyak banget yang harus aku kerjakan. Meski pada akhirnya gak akan ngejamin bisa tercapai tapi setidaknya aku harus membuat diriku lebih hebat dan lebih baik dari diriku yang sekarang. Dan caranya adalah aku harus berdiri di kakiku sendiri tanpa harus bergantung dengan kehebatan orang lain. Aku harap kamu mengerti dan memahami maksudku ini.”
Saat itu hatiku rasanya gak enak banget. Tapi di sisi lain, aku tau ini mungkin kesempatan untuk dia menjadi hebat dengan kemampuannya sendiri.
Akhirnya dia jawab, “Aku paham, Kak. Aku emang selalu gak yakin sama kemampuanku, Kak. Kayaknya aku harus perbaikin itu. Aku akan selalu support Kak Ria. Jaga kesehatan ya, Kak.”
Aku yakin ketika dia sadar dengan kemampuannya dan terus mengasahnya — tanpa mengandalkan kehebatan orang lain — dia akan mulai bersinar secara perlahan namun pasti. Begitu juga dengan kalian.
xoxo,
RSW
Aku terbiasa tulis dan coret-coret konsepnya di buku notes yang bakal aku bawa sepanjang syuting berlangsung.
Syarat yang harus dipenuhi dalam memilih buku notes adalah lucu dan unik. Kenapa begitu? Supaya aku semangat buat nulis dan bacanya hahaha.
Di tengah kesibukanku mencari buku notes, tiba-tiba ada seorang pemuda nyamperin aku dengan penuh antusias.
“Kak Riaaa!!! Ini beneran Kak Ria, kan?”
Asli, suara dia bikin aku kaget dan deg-deg-an. Tapi aku berusaha untuk jawab dengan nada santai, “Halooo...”
Setelah sapaan itu, dia mulai cerita tentang awal mula dia ikutin videoku — yang kemudian berubah jadi rutinitas setiap sore untuk nonton videonya. Terus berlanjut cek postingan aku di Instagram sebelum tidur (meski aku gak posting rutin setiap hari)
Tau gak apa yang bikin aku kaget banget?
Dia hafal foto beserta isi caption Instagram aku dong! OMG.
Seketika aku langsung berkaca pada diriku sendiri.
Aku bergumam dalam hati, “Ya ampun, aku aja gak ingat caption dari setiap postingan GDragon di Instagram. Cowo ini hebat sekali!”
Kemudian sebelum pamit, dia tanya gini ke aku, “Kak, kalo aku punya konsep yang belum pernah orang lain bikin, Kakak mau gak collab sama aku? Aku jamin video ini pasti viral banget dan ditonton banyak orang.”
Aku terdiam cukup lama. Otak random berdiskusi dengan Batin Tanpa Julukan-ku.
Otak Random:
“Sepertinya kamu harus terima ajakannya. Kamu harus berhutang budi.”
Batin Tanpa Julukan:
“Aku rasa balas hutang budi gak harus dengan cara kayak gitu deh.”
Otak Random:
“Kamu tau ada berapa banyak pendukung yang ngelakuin hal sedetail itu untukmu? Tidak banyak! Jangan mengecewakannya.”
“AARRGGGGHH. STOP. Biarkan aku berpikir dengan tenang”, teriakku. Otak Random dan Batin Tanpa Julukan pun terdiam.
Setelah berpikir jernih dan matang, aku jawab, “Maaf yah, meski mungkin konsep kamu sifatnya positif tapi aku agak kurang nyaman dengan pemikiran awal kamu tentang viral dan views karena bukan itu yang aku cari. Dan gak akan pernah itu.”
Raut mukanya berubah jadi sedih, “Karena aku bukan Youtuber terkenal yah, Kak?”
OMG.
“Aku rasa dengan segala hal yang kamu lakukan untukku hingga saat ini, harusnya itu membuatmu sedikit memahamiku. Apa mungkin aku gak terima ajakan kamu karena bukan youtuber terkenal? Kamu yakin dengan pernyataanmu itu?”
Kemudian dia terdiam cukup lama sampai akhirnya berkata, “Aku mau sukses seperti Kakak. Makanya aku pikir kalo bisa collab sama kakak, pasti itu akan sangat membantuku.”
Aku sangat mengerti akan hal ini. Ketika kita ingin jadi orang sukses tapi kita gak tau apa yang harus kita lakukan untuk mencapainya. Aku sangat familiar dengan situasi itu karena aku pernah ada di situ dan kadang masih bertemu dengan situasi kayak gitu.
Lalu aku jawab, “Kamu tau kan seberapa kagum aku sama GDragon? Aku bahkan punya impian untuk kolaborasi dengannya suatu saat nanti. Tapi itu gak mudah. Makanya untuk bisa sampai di tahap itu, banyak banget yang harus aku kerjakan. Meski pada akhirnya gak akan ngejamin bisa tercapai tapi setidaknya aku harus membuat diriku lebih hebat dan lebih baik dari diriku yang sekarang. Dan caranya adalah aku harus berdiri di kakiku sendiri tanpa harus bergantung dengan kehebatan orang lain. Aku harap kamu mengerti dan memahami maksudku ini.”
Saat itu hatiku rasanya gak enak banget. Tapi di sisi lain, aku tau ini mungkin kesempatan untuk dia menjadi hebat dengan kemampuannya sendiri.
Akhirnya dia jawab, “Aku paham, Kak. Aku emang selalu gak yakin sama kemampuanku, Kak. Kayaknya aku harus perbaikin itu. Aku akan selalu support Kak Ria. Jaga kesehatan ya, Kak.”
Aku yakin ketika dia sadar dengan kemampuannya dan terus mengasahnya — tanpa mengandalkan kehebatan orang lain — dia akan mulai bersinar secara perlahan namun pasti. Begitu juga dengan kalian.
xoxo,
RSW
- Category
- Makanan - Food
Sign in or sign up to post comments.
Be the first to comment