Published
Kerajaan India pada hari Rabu mempertahankan keputusannya untuk menggandakan jaraj antara dua dos vaksin AstraZeneca Covid-19 hingga 16 minggu.
Ini walaupun selepas tiga penasihat mengatakan langkah itu tidak dipersetujui oleh badan penasihat imunisasi negara itu.
Laporan oleh Reuters.
Ini walaupun selepas tiga penasihat mengatakan langkah itu tidak dipersetujui oleh badan penasihat imunisasi negara itu.
Laporan oleh Reuters.
- Category
- TV Saluran - TV Channel
Sign in or sign up to post comments.
Be the first to comment
Up Next
Autoplay
-
02:41
MGNews : Suntikan Vaksin Covid-19 Adalah Sukarela - KJ
-
02:23
India raikan pemberian 1 bilion suntikan dos vaksin Covid-19
-
02:16
Vaksin AstraZeneca: UK saran bawah 30 tahun ambil vaksin alternatif
-
02:38
MGNews : Suntikan Vaksin Pertama Kepada PM Untuk Yakinkan Orang Ramai - Khairy Jamaluddin
-
02:56
Ismail Sabri terima suntikan vaksin Covid-19
-
01:38
Agensi kesihatan AS syor tangguh suntikan vaksin J&J
-
01:40
Wow! 1,1 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Tiba di Indonesia
-
02:19
KKM: Vaksin AstraZeneca dan Sinovac dapat kelulusan bersyarat
-
01:33
MGNews : Rangka Strategi Suntikan Vaksin Untuk Gelandangan Dan Pelarian - KJ
-
02:35
2,800 temujanji vaksin AstraZeneca terpaksa dijadual semula
-
01:18
'Agak mustahil berlaku suntikan tanpa vaksin' - JKS
-
04:07
MGNews: Teruja Dapat Dos Pertama Vaksin AstraZeneca
-
04:38
Lima kes kesan sampingan vaksin AstraZeneca dilaporkan - KKM
-
01:41
Jerman, Itali, Perancis henti suntikan vaksin AstraZeneca
-
31:16
MGTV LIVE : Hari Pertama Orang Ramai Beratur Untuk Menerima Vaksin AstraZeneca
-
00:45
620 Ribu Vaksin Astrazeneca Tiba di Indonesia | lifestyleOne
-
01:25
MGNews: Beratur Panjang Untuk Suntikan Vaksin Di Sokai Gokkai Klang
-
02:23
HALAL! Vaksin AstraZeneca Akan Segera Didistribusikan
-
01:03
Pemberian dos pertama vaksin AstraZeneca bermula hari ini
-
12:47
KJ jawab isu kesan sampingan vaksin AstraZeneca
-
04:57
'Perjuangan bebas dari Covid-19' - Rakyat teruja terima suntikan AstraZeneca
-
01:58
Vaksin AstraZeneca: Kebimbangan meningkat, banyak negara henti suntikan
Loading...