BALTIMORE, MARYLAND — Sebuah tim dari University of Maryland Baltimore County adalah yang pertama yang menentukan siklus migrasi tahunan capung darner hijau.
Menurut makalah yang diterbitkan dalam jurnal Biology Letters, para peneliti menggunakan analisis isotop hidrogen stabil pada sampel sayap lebih dari 800 capung dari delapan negara yang berbeda selama 140 tahun.
Sayap yang dianalisis berasal dari spesimen yang ditangkap di alam liar dan dari spesimen yang disimpan di museum.
Para peneliti menemukan bahwa dibutuhkan tiga generasi penyayang hijau untuk menyelesaikan siklus migrasi tahunan.
Migrasi pertama terjadi antara Februari dan Maret. Capung berangkat dari Amerika Serikat bagian selatan, Meksiko, dan Karibia pada bulan Mei hingga mencapai Midwest bagian atas. Generasi pertama bertelur di sana dan mati.
Capung dari generasi kedua menuju ke Selatan lagi begitu mereka mencapai kematangan dan menyimpan setumpuk telur lagi ketika mereka tiba di tempat tujuan.
Generasi ketiga dan terakhir tidak bermigrasi tetapi menghasilkan batch telur lain yang akan memulai kembali siklus sekali lagi pada musim semi berikutnya.
Para peneliti belum memahami bagaimana serangga bermigrasi tahu jalan apa yang harus diambil selama siklus migrasi mereka. Meskipun perubahan iklim dapat menjadi ancaman bagi proses alami ini.
Para peneliti yang berpartisipasi dalam penelitian ini menyatakan, "penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan bagaimana perubahan iklim dapat mengubah jadwal migrasi dan siklus tahunan capung dan serangga migrasi lainnya."
SOURCES:
Subscribe to TomoNews ►►
-------------------------------------------------------------
TomoNews adalah sumber berita nyata terbaik. Kami meliputi cerita paling lucu, paling gila dan paling banyak dibicarakan di internet. Cara penyampaian kami apa adanya dan tidak mengenal batas tertentu. Jika Anda tertawa, maka kami juga sedang tertawa. Jika Anda marah, kami pun sedang marah. Kami menyampaikan berita apa adanya. Dan karena kami juga dapat menganimasikan cerita, TomoNews memberikan Anda berita yang belum pernah Anda lihat sebelumnya.
Saksikan Kompilasi Video TomoNews - Belum puas menonton TomoNews? Playlist ini tepat untukmu! Saksikan video terbaru tiap hari
Kismis: Kisah Misteri - Suka dengan seri horor Kismis di TomoNews Indonesia. Mainkan playlist ini untuk kisah misteri terbaik di TomoNews
Dunia Hewan - Tonton video ular, buaya, harimau dan satwa lainnya dari seluruh dunia
Relationship: Berita tentang kisah pasangan unik - Suka melihat kisah romantis yang unik bin aneh? Playlist ini bisa menjadi pilihan tontonan anda
Dapatkan update terbaru TomoNews Indonesia di sosial media kami!
Like TomoNews on Facebook:
Follow us on Twitter: @tomonewsus
Menurut makalah yang diterbitkan dalam jurnal Biology Letters, para peneliti menggunakan analisis isotop hidrogen stabil pada sampel sayap lebih dari 800 capung dari delapan negara yang berbeda selama 140 tahun.
Sayap yang dianalisis berasal dari spesimen yang ditangkap di alam liar dan dari spesimen yang disimpan di museum.
Para peneliti menemukan bahwa dibutuhkan tiga generasi penyayang hijau untuk menyelesaikan siklus migrasi tahunan.
Migrasi pertama terjadi antara Februari dan Maret. Capung berangkat dari Amerika Serikat bagian selatan, Meksiko, dan Karibia pada bulan Mei hingga mencapai Midwest bagian atas. Generasi pertama bertelur di sana dan mati.
Capung dari generasi kedua menuju ke Selatan lagi begitu mereka mencapai kematangan dan menyimpan setumpuk telur lagi ketika mereka tiba di tempat tujuan.
Generasi ketiga dan terakhir tidak bermigrasi tetapi menghasilkan batch telur lain yang akan memulai kembali siklus sekali lagi pada musim semi berikutnya.
Para peneliti belum memahami bagaimana serangga bermigrasi tahu jalan apa yang harus diambil selama siklus migrasi mereka. Meskipun perubahan iklim dapat menjadi ancaman bagi proses alami ini.
Para peneliti yang berpartisipasi dalam penelitian ini menyatakan, "penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan bagaimana perubahan iklim dapat mengubah jadwal migrasi dan siklus tahunan capung dan serangga migrasi lainnya."
SOURCES:
Subscribe to TomoNews ►►
-------------------------------------------------------------
TomoNews adalah sumber berita nyata terbaik. Kami meliputi cerita paling lucu, paling gila dan paling banyak dibicarakan di internet. Cara penyampaian kami apa adanya dan tidak mengenal batas tertentu. Jika Anda tertawa, maka kami juga sedang tertawa. Jika Anda marah, kami pun sedang marah. Kami menyampaikan berita apa adanya. Dan karena kami juga dapat menganimasikan cerita, TomoNews memberikan Anda berita yang belum pernah Anda lihat sebelumnya.
Saksikan Kompilasi Video TomoNews - Belum puas menonton TomoNews? Playlist ini tepat untukmu! Saksikan video terbaru tiap hari
Kismis: Kisah Misteri - Suka dengan seri horor Kismis di TomoNews Indonesia. Mainkan playlist ini untuk kisah misteri terbaik di TomoNews
Dunia Hewan - Tonton video ular, buaya, harimau dan satwa lainnya dari seluruh dunia
Relationship: Berita tentang kisah pasangan unik - Suka melihat kisah romantis yang unik bin aneh? Playlist ini bisa menjadi pilihan tontonan anda
Dapatkan update terbaru TomoNews Indonesia di sosial media kami!
Like TomoNews on Facebook:
Follow us on Twitter: @tomonewsus
- Category
- Berita - News
Sign in or sign up to post comments.
Be the first to comment