Write For Us

DELICIOUS FOOD IN DENPASAR #02

E-Commerce Solutions SEO Solutions Marketing Solutions
103 Views
Published
Ada beberapa orang (bukan inner-circleku dan bukan inner-circlenya WINNER hahaha)
bilang gini ke aku :
“Ria, lo tuh kayak budaknya Mbak Gita deh. Lo kan youtuber besar, percuma kalo gak jadi bos.”
Hmmm...
Rasanya aku mau jabarin satu-persatu biar mereka paham.
Aku tau banget mereka gak kenal Mbak Gita secara pribadi --- sama seperti kalian.
Lalu apa yang bikin mereka dengan pede melontarkan statement seperti itu?
Aku justru dapat banyak dikasih pelajaran, pengalaman dan kesempatan yang bahkan gak bisa dibeli dengan uang.
"Percuma jadi youtuber besar kalo gak jadi bos."
Tentu aja jawabannya sederhana.
YouTuber besar tanpa pengalaman di bidang FnB kemudian mendapat posisi sebagai bos? Apa kamu bercanda?
Apa dia pikir aku bisa hanya dengan menjual namaku dan kemudian menghilangkan segala proses lalu duduk di kursi bos?
Apa aku bisa menjalankan peran dan tanggung jawab sebagai bos dengan cara instan seperti ini?
Mengambil jalan pintas gak pernah ada di kamus kehidupanku.
Aku menikmati setiap kesulitan untuk menuju ke sana.
Apa salah memulai dari bawah meski statusku “YOUTUBER BESAR”?
Ah… Mungkin mereka mikir seharusnya aku malu dan gengsi dengan predikat “youtuber besar” yang menempel pada diriku dan tidak jadi bos.
DUH.
Aku bahkan gak pernah ngerasa diriku itu youtuber besar. Kalo boleh jujur, istilah itu juga gak masuk dalam kamus kehidupanku. Ok, aku sangat berterima kasih jika ada orang yang melihat dan menganggapku seperti itu. Tapi aku gak pernah menjalani hidupku dengan membawa predikat itu.
Predikat-predikat yang sifatnya sementara, ada baiknya gak dikasih ruang untuk bikin kita jadi sombong --- yang kemudian efeknya bisa bikin kita ngerasa terlalu tinggi untuk turun ke bawah.
Maksudku, predikat itu memang muncul dengan sendirinya tapi gak perlu "dimanjain".
Kenyataannya aku emang gak punya basic di dunia FnB. Apa iya aku harus belagak tau hanya karena status "Youtuber Besar" yang menempel pada diriku? Tentu tidak. Aku perlu orang-orang professional yang punya pengetahuan dan pengalaman untuk membimbingku.
Ibaratnya, kadar Otak Randomku ada di 80% dalam hal pervideoan. Dan ini gak perlu diragukan lagi. Aku sisain 20% supaya ada ruang untuk diriku tetap ngulik, gak puas dan gak stuck.
Lalu gimana dengan kadar Otak Randomku dalam hal bisnis FnB? Mungkin kurang dari 25%.
Menurutmu, impianku dalam menciptakan street food bisa berdiri kokoh di dunia nyata dengan 25% itu?
Semua udah terlihat jelas kan kenapa aku gak jadi bos?
Ini gak ada kaitannya dengan predikat “YOUTUBER BESAR” yang menempel pada diriku.
Solusinya bukan jadi bos. Tapi gimana caranya aku harus melatih dan kasih makan Otak Randomku untuk bisa mencapai 80% dalam dunia FnB --- sama seperti kadarnya di dunia pervideoan.
Menjadi bos dengan kadar Otak Random dan skill 25% adalah hal yang tidak masuk akal.
Aku gak masalah dan gak malu untuk merangkak dari bawah.
Toh pada akhirnya ini demi kasih kesempatan ke diriku untuk berkembang dan menggali potensi di dunia baru.
Apa kalian tau, kita bisa jadi sulit berkembang dan melewatkan banyak pengalaman dan pelajaran berharga kalo selalu mengandalkan “predikat” yang kita punya setiap kali ingin mencapai hal baru.
Kita gak perlu malu dengan segala jenis pekerjaan yang sedang dijalani atau yang akan kita jalani. Meski pekerjaan itu terlihat kecil atau "rendah" di mata orang lain, tetap aja itu adalah kesempatan berharga untuk diri kita berkembang. Kita harus tetap menghargainya tanpa perlu merasa "hina".
xoxo,
RSW
Category
Makanan - Food
Sign in or sign up to post comments.
Be the first to comment