Jakarta diprediksi tenggelam pada 2050, karena banjir yang terus melanda dan permukaan tanah yang terus turun.
Dihadapkan pada kendala tersebut, pemerintah memutuskan memindahkan ibu kota ke Pulau Kalimantan, tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo menjanjikan kota modern yang ramah lingkungan dan berkelanjutan lewat rancangan bertema 'Nagara Rimba Nusa', yang didesain oleh tim arsitek Urban+.
Proyek tersebut bernilai Rp476,5 triliun dan ditargetkan selesai pada 2025.
Namun, ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah, sebelum memindahkan ibu kota baru.
Beberapa diantaranya adalah lubang bekas tambang batu bara yang kini menjadi 'jebakan kematian' bagi anak-anak, kesejahteraan masyarakat adat, isu sertifikat kepemilikan tanah adat serta konflik lingkungan, seperti pembalakan liar, kebakaran hutan juga perlindungan terhadap orang utan yang terancam punah.
Pemerintah berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama di ibu kota baru. Namun, bisakah itu dilakukan tanpa mengorbankan hutan Kalimantan?
Video produksi:
Reporter: Rebecca Henschke
Producer: Abraham Utama
Kamera: Haryo Wirawan dan Rory Moon
Drone: Yudistira Tribudiman Haryo Wirawan
Partner produksi: Borneo Productions International (BPI)
Grafis: Davies Surya dan Arvin Supriyadi
Editor: Nick Watson, Haryo Wirawan dan Lesthia Kertopati
Produser Eksekutif: Vara Szajkowski
============
Berlangganan channel ini di: https://bit.ly/2Mkg9hY
Instagram: https://www.instagram.com/bbcindonesia/
Twitter: https://twitter.com/BBCIndonesia
Facebook: https://www.facebook.com/BBCNewsIndonesia/
Dihadapkan pada kendala tersebut, pemerintah memutuskan memindahkan ibu kota ke Pulau Kalimantan, tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo menjanjikan kota modern yang ramah lingkungan dan berkelanjutan lewat rancangan bertema 'Nagara Rimba Nusa', yang didesain oleh tim arsitek Urban+.
Proyek tersebut bernilai Rp476,5 triliun dan ditargetkan selesai pada 2025.
Namun, ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah, sebelum memindahkan ibu kota baru.
Beberapa diantaranya adalah lubang bekas tambang batu bara yang kini menjadi 'jebakan kematian' bagi anak-anak, kesejahteraan masyarakat adat, isu sertifikat kepemilikan tanah adat serta konflik lingkungan, seperti pembalakan liar, kebakaran hutan juga perlindungan terhadap orang utan yang terancam punah.
Pemerintah berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama di ibu kota baru. Namun, bisakah itu dilakukan tanpa mengorbankan hutan Kalimantan?
Video produksi:
Reporter: Rebecca Henschke
Producer: Abraham Utama
Kamera: Haryo Wirawan dan Rory Moon
Drone: Yudistira Tribudiman Haryo Wirawan
Partner produksi: Borneo Productions International (BPI)
Grafis: Davies Surya dan Arvin Supriyadi
Editor: Nick Watson, Haryo Wirawan dan Lesthia Kertopati
Produser Eksekutif: Vara Szajkowski
============
Berlangganan channel ini di: https://bit.ly/2Mkg9hY
Instagram: https://www.instagram.com/bbcindonesia/
Twitter: https://twitter.com/BBCIndonesia
Facebook: https://www.facebook.com/BBCNewsIndonesia/
- Category
- Berita - News
Sign in or sign up to post comments.
Be the first to comment