Published
Sirul Azhar Umar yang dijatuhkan hukuman mati atas pembunuhan Altantuya Shaariibuu pada 2006, dilaporkan dibebaskan daripada Villawood Detention Centre di Sydney, Australia semalam.
Menurut laporan The Daily Mail, ia selepas mahkamah tinggi negara itu pada 8 November lalu memutuskan penahanan imigresen tanpa tempoh ditetapkan bertentangan dengan undang-undang.
Menurut laporan The Daily Mail, ia selepas mahkamah tinggi negara itu pada 8 November lalu memutuskan penahanan imigresen tanpa tempoh ditetapkan bertentangan dengan undang-undang.
- Category
- TV Saluran - TV Channel
- Tags
- Kinitv, Malaysia, politics
Sign in or sign up to post comments.
Be the first to comment
Up Next
Autoplay
-
10:00
Harapan tipis untuk bawa balik Sirul dari Australia - Menteri
-
02:00
'Tubuh tahanan sudah kurus sebelum masuk depoh imigresen'
-
02:55
Ibu Sirul berangkat ke Australia
-
03:59
Mahfuz mahu taja polis ke Australia bagi soal Sirul
-
01:57
Ibu harap Sirul terus tinggal di Australia
-
02:01
K'jaan nafi minta Australia hantar pulang Sirul
-
02:10
Kenyataan Sirul tak adil, dia telah diberi peluang membela diri - IGP
-
04:48
PAS mahu terbangkan ibu Sirul ke Australia
-
02:35
Misi 'C4 yourself' , PAS bawa ibu Sirul ke Australia
-
00:31
Dr M mahu tahu posisi Australia mengenai Sirul
-
10:00
Slim hope to bring back Sirul from Australia, says Saifuddin
-
01:45
PKR rancang lobi Australia benar media wawancara Sirul
-
13:06
Membebaskan Tahanan Dengan Plesetan | ANAK SEKOLAH (01/11/22) Part 4
-
01:11
Aktivis didakwa berhubung hantaran mengenai tahanan imigresen
-
02:15
Australia yet to receive request to extradite Sirul
-
02:48
Australia won't budge on Sirul
-
01:53
528 tahanan Rohingya lari dari depot tahanan, enam meninggal dunia
-
00:33
MGFlash 527 Tahanan Depoh Imigresen Sg Bakap Lolos
-
02:52
PAS minta Sirul dedah kes Altantuya di media Australia
-
02:18
Menteri: 355 kes Covid-19 dikesan di depot tahanan imigresen
-
01:49
Sirul: PAS akan jumpa kedutaan Australia
-
01:32
Australia unlikely to extradite Sirul as long as death penalty remains, says ex-bar chief
Loading...