Published
Putrajaya memberi amaran akan mengambil tindakan undang-undang terhadap 118 majikan kerana gagal mematuhi Perintah Gaji Minimum 2022 yang berkuat kuasa pada 1 Mei lalu.
Menurut jawapan Menteri Sumber Manusia M Saravanan di Dewan Rakyat, amaran itu dikeluarkan berdasarkan 157 aduan yang diterima pada Jun lalu.
Menurut jawapan Menteri Sumber Manusia M Saravanan di Dewan Rakyat, amaran itu dikeluarkan berdasarkan 157 aduan yang diterima pada Jun lalu.
- Category
- TV Saluran - TV Channel
- Tags
- kinitv, malaysia, politics
Sign in or sign up to post comments.
Be the first to comment
Up Next
Autoplay
-
02:24
MGNews: Majikan Kini Semakin Patuh SOP Bendung Covid-19 - Saravanan
-
01:37
Ismail Sabri Gesa Segerakan Gaji Minimum #MGFlash
-
52:42
MGTV LIVE : Syabas! Bandaraya Melaka Patuh Perintah PKP
-
04:33
'Nak gaji minimum naik, you know what to do'
-
04:15
Kerajaan setuju gaji minimum RM1,500 dilaksana secepat mungkin - Menteri
-
04:24
NGO kecam Kem Pendidikan gagal laksana gaji minimum
-
02:21
Gaji minimum sektor swasta diumum Ogos - Menteri
-
00:48
Gaji guru Pasti: Ada Akta Kerja 1955, harap semua pihak patuh - Timb Menteri
-
03:39
Ismail gesa segera laksana gaji minimum
-
27:25
[Video Penuh] Majikan perlu bayar gaji pekerja asing walau tiada kerja - Menteri
-
52:16
MGTV LIVE : Majikan Gagal Sediakan Tempat Penginapan Ikut Minimum Standard Yang Ditetapkan.- JTK
-
00:58
Gaji guru Pasti: Ada Akta Kerja 1955, harap semua pihak patuh - Timb Menteri
-
02:49
Himpunan bantah gaji minimum minggu depan
-
01:27
CUEPACS Cadang Gaji Minimum RM1,800 #MGFlash
-
02:26
Wujudkan gaji minimum Asean, kata Dr Jeyakumar
-
02:07
Gaji minimum RM1,500 mulai 1 Mei seluruh negara - PM
-
04:15
Menteri: Terima kasih semua kerana patuh pada SOP
-
01:22
Kadar gaji minimum akan dikaji semula - Menteri
-
02:28
Masih ada majikan belum laksana gaji minimum - Menteri
-
00:45
K’jaan cadang gaji minimum RM1,200 di bandar utama
-
01:18
Penetapan gaji minimum permulaan diumumkan Jumaat ini - Kulasegaran
-
02:51
Gaji minimum RM1,050 akan disemak semula - Menteri
Loading...